Skip to main content

Uki Indarwati, teruntuk dia yang belum bisa move on dari pacarku


UNTUK MANTAN KEKASIHKU
YANG DIAM-DIAM MASIH KURINDUKAN

Kita, aku dan kamu. Ya, aku dan kamu telah satu tahun tak bersama lagi. Namun selama satu tahu itu pula aku tak dapat merasakan kebahagiaan yang sesungguhnnya. Suatu malam ketika mataku telah terkantuk-kantuk dan memaksaku untuk terlelap, tiba-tiba tanganku ingin menuliskan sesuatu. Entah apakah yang akan kutulis. Yang pasti hanya tentang kamu. Tentang pria yang selalu datang dan pergi, hadir dan hilang, dekat dan menjauh; kamu. Ya, itu kamu.
            Aku tak tau apakah tahun ini aku bisa menghabiskan waktu liburanku berdua denganmu seperti waktu yang telah lalu, yang telah kita lewati bersama. Setelah saat ini, saat kamu telah bersama denganya. Dengan orang yang telah kaucinta. Andai kamu tau, saat ini aku sangat merindukanmu. Helaan jantung dan denyut napas ini turut menginginkan kau berada di sampingku saat ini. Sedekat ketika kita saling menatap dengan penuh cinta. Semua hal tentangmu masih hinggap dikepalaku.
            Ingatanku kembali menyerap sosokmu lagi ketika kamu adatang kerumahku. Kau ajak aku kesuatu kota yang pernah menjadi tempat berteduhmu semasa SMP. Kita berpamitan sebelum meninggalkan rumah, kamu mencium tangan ayah dan ibuku ketika berpamitan. Aku memperhatikan hal itu, seakan aku tak percaya kau adalah orang yang kukenal selama ini.
            Setelah kita putus, tak ingin rasanya aku kabarkan pada dunia tentang status hubungan kita, tentang kita yang tak lagi bersama. Karna aku dan kamu mencoba terlihat baik-baik saja. Kamu masih sering kerumahku, mengajakku makan. Begitu juga aku, aku masih sering pergi main kerumahmu. Aku pernah sangat mencintaimu. Pernah sangat mengerti bahwa dulu kita pernah memiliki perasaan yang sama.
            Ketika kita berada disuatu tempat dimana tempat itu pernah menjadi tempat tinggalmu. Aku masih mengingat kala itu kita melewati sekolah SMPmu. Tawa kecil terlihat dari bibirmu. Kita berhenti disana, berfoto dan bercanda ria. Kita tertawa lepas menikmati setiap angin yang berhembus tanpa memikirkan kekasihmu yang berada jauh dirumah.
Entah kenapa aku tak mau melawan ketika kamu mencoba mengacak-acak hijab yang kukenakan.  Mungkin hari itu adalah hari terakhirku untuk menatapmu sedekat ini.  Setelah ini aku tak perlu lagi bersembunyi dan kamu tak perlu lagi menyembunyikanku. Selamanya aku hanya akan menjadi mantan kekasihmu yang diam-diam sering merindukanmu.
Meskipun samar-samar namun aku masih sangat ingat ketika kamu menggendongku, membawaku ketepi jalan. Dengan darah bercecer kaucoba sadarkan aku. Sakit yang kurasa saat itu, namun aku lebih tau betapa sakitnya kekasihmu yang berada dirumah bila mengetahui hal ini. Kamu pergi dengan mantan kekasihmu yang ternyata masih menyimpan rasa untukmu.
Terimakasih untuk persembunyian yang menyenangkan, terimakasih untuk peluk hangat yang diam-diam kauberikan untukku. Meskipun saat itu kekasihmu mengirimi pesan singkat berkali-kali : Pesan yang tak kaugubris sama sekali.

Comments

Popular posts from this blog

Mas, Aku Rindu

Dimana, akan ku cari Aku menangis seorang diri Hatiku slalu ingin bertemu Untukmu aku bernyayi Untuk kakak tercinta Aku ingin bernyanyi Walau air mata Di pipiku kakak dengarkanlah Aku ingin berjumpa Walau hanya dalam Mimpi.. Lihatlah, hari berganti Namun tiada seindah dulu Datanglah, aku ingin bertemu Untukmu, aku bernyanyi Untuk kakak tercinta Aku ingin bernyanyi Walau air mata Di pipiku Kakak dengarkanlah Aku ingin berjumpa Walau hanya dalam Mimpi..                 Rasanya tak ada lagi rindu yang serindu ini. Rinduku padamu teramat dalam. Kugoreskan tinta hitam dalam kertas yang putih brsih ini, memang aku terlalu bodoh mengharapkan surat ini akan sampai padamu. Tapi, tak ada yang bisa kulakukan selain ini. Ingin sekali kusampaikan rasa rindu ini melalui lagu ini.         Kamu, seseorang yang selalu kukagumi setelah Bapak,aku merindumu. Aku s...

Seorang yang Benar Menganggapku Ada ( Teruntuk ; Mantan yang Belum Bisa Move On)

Tempat terindah untuk menikmati penjuru kota Ramai namun terasa sunyi, terang namun terasa gelap, bahagia namun terasa sedih, tertawa tapi menangis. Siang akan berganti malam, matahari segera  tergantikan bulan dan semi tergusur gugur. Siapa yang datang makan akan pergi. Siapa yang tertawa pada waktunya akan menangis. Semua yang ditakdirkan ada pada akhirnya akan kembali tiada. Di ruangan tiga kali tiga ini aku merasa penuh oleh wajahmu. aku sesak, sungguh amat sesak. Wajah seorang pria yang konon katanya telah menyuntikkan racun pada wanita sepertiku. Wanita yang selalu saja dibuat untuk memikirkan dirinya buaian racun ciptaan mahkluk Tuhan tak berperasaan. Lelaki itu tanpa kasian menutupi seluruh ruangan sehingga wanita yang katamu manis ini tak bisa bernapas lega. Disetiap sudut ruangan kamu berdiri dan memperhatikanku. Tak ada yang bisa aku lakukan. Tak ada yang bisa aku perbuat disini jika kau selalu memperhatikanku. Karna kenapa jawabannya karena maka aku ingin se...

Desember

9 hari telah kita lalui dibulan ini. Desember 2015. Akhir tahun ini adalah tahun ketiga kita menjalani masa bersama-sama. Masa dimana kita merasa sulit dan masa kita bahagia. Aku dan kamu yang berhasil menyatukan hati sejak itu. Ya, sejak Desember 2012 silam. Aku yang belum menjadi apa-apamu dan kamu yang tak pernah terpikir akan menjadi bagianku saat ini. Yah memang saat itu kita tidak memiliki status hubungan apapun meskipun kita telah sering bersama dalam kebersamaan yang besar. Bahkan kamu masih menyandang gelar kekasihnya. Tiga tahun yang lalu, saat kau bentak aku dengan nada tinggimu di sebuah hutan pinus dengan dataran tinggi lalu aku menitikan butiran bening. Tiga tahun lalu dimana ada kata senioritas diantara kita. Tiga tahun lalu adalah kita yang tak saling tau, bahkan saling mengenal pun tidak. Aku menyukai tiga tahun yang lalu itu, tahun dimana kamu mulai mendekat dengan caramu. Caramu yang emmm mungkin tak biasa. Tapi aku menyukainya. Betapa indah jalan yang kita...