Skip to main content

Seorang yang Benar Menganggapku Ada ( Teruntuk ; Mantan yang Belum Bisa Move On)

Tempat terindah untuk menikmati penjuru kota

Ramai namun terasa sunyi, terang namun terasa gelap, bahagia namun terasa sedih, tertawa tapi menangis. Siang akan berganti malam, matahari segera  tergantikan bulan dan semi tergusur gugur. Siapa yang datang makan akan pergi. Siapa yang tertawa pada waktunya akan menangis. Semua yang ditakdirkan ada pada akhirnya akan kembali tiada.
Di ruangan tiga kali tiga ini aku merasa penuh oleh wajahmu. aku sesak, sungguh amat sesak. Wajah seorang pria yang konon katanya telah menyuntikkan racun pada wanita sepertiku. Wanita yang selalu saja dibuat untuk memikirkan dirinya buaian racun ciptaan mahkluk Tuhan tak berperasaan. Lelaki itu tanpa kasian menutupi seluruh ruangan sehingga wanita yang katamu manis ini tak bisa bernapas lega. Disetiap sudut ruangan kamu berdiri dan memperhatikanku. Tak ada yang bisa aku lakukan. Tak ada yang bisa aku perbuat disini jika kau selalu memperhatikanku.
Karna kenapa jawabannya karena maka aku ingin sekali mendapat jawaban darimu. Mengapa kamu selalu hadir setiap saat. Setiap aku berdiam diri bahkan setiap aku sedang melakukan hal yang sangat penting untukku. Kenapa? Apakah kamu tidak tau bahwa itu mengganggu pekerjaanku? Tolong, pergilah. Jika tidak bisa selamanya, aku hanya memintamu pergi saat aku melakukan hal yang kuanggap penting. Bayang wajahmu selalu menghinggap di kepalaku. Kamu tak pernah mau sekejap saja pergi dariku. Aku tak suka itu. Kenapa aku tak pernah mendapat jawaban dari setiap pertanyaan “kenapa”-ku kepadamu?
Sudah lama kita tidak bisa bersama-sama. Tapi, kenapa kamu masih saja mengganggu kehidupanku? Bukankah kamu telah memiliki wanitamu yang selalu kamu banggakan? Wanita yang yang selalu kamu idamkan sedari dulu? Wanita mungil serta cantik berparas nan ayu lakunya. Wanitamu yang takkan pernah kau temui di diriku? Aku ingin kamu menghargai aku dan wanitamu itu.
Memang, aku sudah menemukan seorang yang pantas menggantikanmu, seorang yang benar menganggapku ada. Jika jujur, aku masih menyayangimu seperti dulu, tapi kamu harus paham bahwa aku sedang berusaha menghargai pasanganku sendiri. Jadi, tolong. Pergilah. Bawa segenggam kekecewaanku terhadapmu karna wanita itu. Kamu yang telah dengan bijaksana mengambil keputusan ini dan akupun mengiyakan dengan tangisanku kala itu.

Seonggok kenangan masalalu itu sudah aku tanam dalam kalbu dan tak akan aku lupakan. Tapi, aku juga tidak akan pernah kembali denganmu, pria yang telah mengecewakanku. Pria yang telah menyia-nyiakan ketulusan dan kepolosanku. Aku tidak membencimu atau wanita yang sedang kamu agungkan. Aku hanya butuh sedikit waktu untuk meletakkan rasa sakit yang kuderita ini. Maaf aku sampaikan untukmu dan untuk wanitamu.

Comments

Popular posts from this blog

Mas, Aku Rindu

Dimana, akan ku cari Aku menangis seorang diri Hatiku slalu ingin bertemu Untukmu aku bernyayi Untuk kakak tercinta Aku ingin bernyanyi Walau air mata Di pipiku kakak dengarkanlah Aku ingin berjumpa Walau hanya dalam Mimpi.. Lihatlah, hari berganti Namun tiada seindah dulu Datanglah, aku ingin bertemu Untukmu, aku bernyanyi Untuk kakak tercinta Aku ingin bernyanyi Walau air mata Di pipiku Kakak dengarkanlah Aku ingin berjumpa Walau hanya dalam Mimpi..                 Rasanya tak ada lagi rindu yang serindu ini. Rinduku padamu teramat dalam. Kugoreskan tinta hitam dalam kertas yang putih brsih ini, memang aku terlalu bodoh mengharapkan surat ini akan sampai padamu. Tapi, tak ada yang bisa kulakukan selain ini. Ingin sekali kusampaikan rasa rindu ini melalui lagu ini.         Kamu, seseorang yang selalu kukagumi setelah Bapak,aku merindumu. Aku s...

Desember

9 hari telah kita lalui dibulan ini. Desember 2015. Akhir tahun ini adalah tahun ketiga kita menjalani masa bersama-sama. Masa dimana kita merasa sulit dan masa kita bahagia. Aku dan kamu yang berhasil menyatukan hati sejak itu. Ya, sejak Desember 2012 silam. Aku yang belum menjadi apa-apamu dan kamu yang tak pernah terpikir akan menjadi bagianku saat ini. Yah memang saat itu kita tidak memiliki status hubungan apapun meskipun kita telah sering bersama dalam kebersamaan yang besar. Bahkan kamu masih menyandang gelar kekasihnya. Tiga tahun yang lalu, saat kau bentak aku dengan nada tinggimu di sebuah hutan pinus dengan dataran tinggi lalu aku menitikan butiran bening. Tiga tahun lalu dimana ada kata senioritas diantara kita. Tiga tahun lalu adalah kita yang tak saling tau, bahkan saling mengenal pun tidak. Aku menyukai tiga tahun yang lalu itu, tahun dimana kamu mulai mendekat dengan caramu. Caramu yang emmm mungkin tak biasa. Tapi aku menyukainya. Betapa indah jalan yang kita...