Skip to main content

Posts

Mas, Aku Rindu

Dimana, akan ku cari Aku menangis seorang diri Hatiku slalu ingin bertemu Untukmu aku bernyayi Untuk kakak tercinta Aku ingin bernyanyi Walau air mata Di pipiku kakak dengarkanlah Aku ingin berjumpa Walau hanya dalam Mimpi.. Lihatlah, hari berganti Namun tiada seindah dulu Datanglah, aku ingin bertemu Untukmu, aku bernyanyi Untuk kakak tercinta Aku ingin bernyanyi Walau air mata Di pipiku Kakak dengarkanlah Aku ingin berjumpa Walau hanya dalam Mimpi..                 Rasanya tak ada lagi rindu yang serindu ini. Rinduku padamu teramat dalam. Kugoreskan tinta hitam dalam kertas yang putih brsih ini, memang aku terlalu bodoh mengharapkan surat ini akan sampai padamu. Tapi, tak ada yang bisa kulakukan selain ini. Ingin sekali kusampaikan rasa rindu ini melalui lagu ini.         Kamu, seseorang yang selalu kukagumi setelah Bapak,aku merindumu. Aku sangat merindu belai kasih sayangmu. Aku rindu ketika kamu menggendongku masuk kekamar karna aku tertidur di r
Recent posts

Mengertilah, sayang. Selalulah kau membersamaiku

Rindu. Aku sangat merindukan saat-saat seperti ini. Saat dimana hanya ada aku dan suara keyboard laptopku. Saat dimana sunyi memeluk erat tubuh mungilku. Aku merindunya. Baru aku menyadari bahwa telah lama sekali jemariku tak lagi menari indah di atas tombol penuh abjad ini. Saking lamanya sampai-sampai aku sering sekali typo. Hmmm kesibukanku sudah mengubahku terlalu jauh. Kesibukanku dengan dunia baru, kesibukanku dengan aktivitas-aktivitas yang melelahkanku sehingga aku lupa waktu. Aku lupa. Aku terlupa ataukah aku yang melupa? Tak perlu banyak basa-basi lagi. Rasanya malam-malam sepert ini sudah mengerti maksudku menari semalam ini. Sunyi ini telah mengerti arti abjad yang kujejerkan dengan mata yang sayu. Sebenarnya tak perlu lagi kuceritakan pada monitor kesayanganku ini apa yang terjadi, nemu entah mengapa aku ingin sekali berbisik menghembuskan setiap kalimat yang ada diangan. Kini aku telah mendapatkan seseorang yang sangat kupercaya. Seseorang yang sangat kucinta. Ses

Terimakasih, Pernah Menjadi!

Pertemanan kita berawal dari sebuah akun facebook pebisnis online amatiran. Berawal dari kita yang tak mengenal satu sama lain kau peroleh sebuah susunan angka yang disebut pin, kamu memberanikan diri menyusun abjad menjadi sebuah kalimat yang rapi nan runtut.  “hai, kamu sastra indonesia UNS 2015 kan?” kalimat yang selalu mengiang dan tak kulupa hingga saat ini. Dari kalimat yang kamu awali itu kemudian tercipta benih yang kukira benih tersebut akan menjadi benih persahabatan. Kamu dengan kepolosanmu yang selalu menanyakan tugas ospek. Kamu dengan display picture yang tak pernah ganti, kamu kala itu hanya memilikiku sebagai temanmu. Kukira, kita akan selamanya. Namun, perkiraan yang kudamba selama ini atasmu salah. Kita tak bisa selamanya. Tak bisa. Buliran bening mengalir ketika kumengingat masa itu. Masa dimana kita selalu berjalan beriringan, masa dimana kita saling bercerita duka bahkan tawa, masa dimana aku dan kamu yang tak pernah mau naik bis dan memilih berjalan kak

Seorang yang Benar Menganggapku Ada ( Teruntuk ; Mantan yang Belum Bisa Move On)

Tempat terindah untuk menikmati penjuru kota Ramai namun terasa sunyi, terang namun terasa gelap, bahagia namun terasa sedih, tertawa tapi menangis. Siang akan berganti malam, matahari segera  tergantikan bulan dan semi tergusur gugur. Siapa yang datang makan akan pergi. Siapa yang tertawa pada waktunya akan menangis. Semua yang ditakdirkan ada pada akhirnya akan kembali tiada. Di ruangan tiga kali tiga ini aku merasa penuh oleh wajahmu. aku sesak, sungguh amat sesak. Wajah seorang pria yang konon katanya telah menyuntikkan racun pada wanita sepertiku. Wanita yang selalu saja dibuat untuk memikirkan dirinya buaian racun ciptaan mahkluk Tuhan tak berperasaan. Lelaki itu tanpa kasian menutupi seluruh ruangan sehingga wanita yang katamu manis ini tak bisa bernapas lega. Disetiap sudut ruangan kamu berdiri dan memperhatikanku. Tak ada yang bisa aku lakukan. Tak ada yang bisa aku perbuat disini jika kau selalu memperhatikanku. Karna kenapa jawabannya karena maka aku ingin sekali

Desember

9 hari telah kita lalui dibulan ini. Desember 2015. Akhir tahun ini adalah tahun ketiga kita menjalani masa bersama-sama. Masa dimana kita merasa sulit dan masa kita bahagia. Aku dan kamu yang berhasil menyatukan hati sejak itu. Ya, sejak Desember 2012 silam. Aku yang belum menjadi apa-apamu dan kamu yang tak pernah terpikir akan menjadi bagianku saat ini. Yah memang saat itu kita tidak memiliki status hubungan apapun meskipun kita telah sering bersama dalam kebersamaan yang besar. Bahkan kamu masih menyandang gelar kekasihnya. Tiga tahun yang lalu, saat kau bentak aku dengan nada tinggimu di sebuah hutan pinus dengan dataran tinggi lalu aku menitikan butiran bening. Tiga tahun lalu dimana ada kata senioritas diantara kita. Tiga tahun lalu adalah kita yang tak saling tau, bahkan saling mengenal pun tidak. Aku menyukai tiga tahun yang lalu itu, tahun dimana kamu mulai mendekat dengan caramu. Caramu yang emmm mungkin tak biasa. Tapi aku menyukainya. Betapa indah jalan yang kita

TUJUH HARI KITA YANG SIRNA

Dalam hidup pasti ada yang datang dan pergi. Memberi cinta atau meredupkan. Namun, bukankah Tuhan telah mempunyai rencana yang lebih indah dari apa yang kita kira. Setiap setelah hujan pasti ada pelangi, setiap setelah duka pasti ada tawa. Setiap menunggu pasti akan ada yang datang. Semuanya akan indah pada waktunya. Perkenalan kita begitu instan. Kepolosanmu membuatku percaya akan semua yang kamu katakan. Keluguanmu membawaku pada janji yang tak seharusnya kuucapkan. Aku mulai membangun mimpi yang megah dan keyakinan untuk tidak menyia-nyiakan kebersamaan kita ini. Kamu humoris dan lucu, memang kedua hal tersebut tidak bisa dijadikan alasan untuk datangnya sebuah cinta. Apa mungkin kita sekarang sedang terjebak dalam ketertarikan sesaat? Atau hanya aku yang terjebak sedangkan kamu hanya menjebakku? Oh tidak. Jika iya, mengapa ku begitu bersedih ketika kamu memutuskan untuk pergi dengan wanita pilihanmu? Apa ini yang dinamakan ketertarikan sesaat? Kamu tak mengerti betapa aku s

Aku Ingin Merasakan Apa yang Kamu Rasakan

Kita telah sama-sama dewasa sekarang. Kita  bersama sedang mencari makna hidup yang sesungguhnya. Kita bersama sedang mencari jati diri. Berdua kita melewati jalan yang berlorong, berliku, gelap, berkerikil, berdebu, dan bahkan terang. Banyak yang telah kita capai bersama dalam perjalanan kita. perjalanan lama ataukah sebentar? Entahlah, kita tidak bisa mendefinisikannya lama, namun kita juga tak bisa menjelaskan bahwa jalan yang telah kita lalui ini sebentar. Kesadaran kita masing-masing telah membuat kita saling menerima keadaan yang ada. Aku yang sering membuatmu jengkel, marah, emosi, dan kamu yang sering mengecewakanku.  Ya, itulah yang membuat kita tidak bias melepaskan satu sama lain. Aku tak begitu mengerti kenapa aku masih saja disini, berdiri dibalik punggungmu yang lebar, sebenarya bisa saja aku lari kedepanmu. Tapi aku takut, sangat takut sekali mengganggu tamu yang sedang asyik berbincang denganmu dan nampaknya kamu juga sangat menikmatinya. Menampakkan wajahku saja