Skip to main content

CINTA (mencoba memulai kembali)

Abjad-abjad tersusun yang belum bias dikatakan rapi. Abjad yang selalu saja muncul di layar monitor. Abjad yang selalu dapat mewakili perasaan duka dan bahagiaku. Malam ini, abjad ini akan mewakili sebagian perasaanku. Perasaan yang entah bagaimana. Mungkin bisa disebut dengan sedih, bingung atau bimbang.
Tak dapat kupungkiri aku kini seorang wanita remaja menuju dewasa yang masih saja seperti gadis kecil nan manja. Wanita yang sudah tidak sering menangis untuk menangisi kebodohanya ‘orang kata’. Tapi, hal itulah yang mampu membuatku lebih dewasa. Cinta. Ya, cinta dengan cinta aku bisa lebih mengenal bagaimana dan apa itu dewasa. Cinta yang mengajarkanku arti kesabaran yang sepenuhnya. Cinta yang mengajarkanku apa itu ikhlas. Ikhlas memberi ketika walau tak diberi. cinta yang membuatku sering menangis, cinta yang membuatku sering merasa sedih. Cinta yang selalu saja membuatku merindu. Cinta yang mengenalkanku pada dunia yang kejam.
”aku mencintaimu” adalah sebuah kata yang sering kali orang kebanyakan ucapkan. Tapi, sesungguhnya cinta sebenarnya tidak memerlukan kata itu. Cinta yang sesungguhnnya tidak akan pernah menuntut pada pasangan agar setiap hari selalu mengucapkan kata itu. Cinta adalah sebuah tindakan. Sebuah bukti. Bukan omongan belaka. Tindakan yang mencerminkan bahwa kamu mencintainya, bukti bahwa kamu sungguh mencintainya.
Saling cinta artinya harus saling mempercayai satu sama lain. Apalah artinya saling mencintai tapi tak saling mempercayai. Sebuah hubungan yang sudah dibangun berpuluh-puluh tahunpun akan hancur jika salah satu dari mereka tidak bisa menjaga kepercayaan yang telah diberikan kepada sang pasangan. Apalagi hubungan yang bisa dibilang belum halal? Sebaik-baiknya pasangan adalah mereka yang bias saling menjaga kepercayaan yang telah diberikan.
Satu kata lagi yang bisa menyebabkan sebuah hubungan tak dapat berlangsung lama adalah ‘gengsi’. Ya, itu adalah hal yang banyak orang alami. Dimana orang tidak menyadari bahwa hal tersebut bias saja dengan segera mengakhiri hubungan mereka. Kebanyakan orang mempertahankan gengsinya daripada cintanya. Itu sudah jelas bahwa gensi lebih besar daripada cinta mereka. Mau bilang harga diri? Memang kita dituntut untuk menjaga harga diri, tapi untuk sebuah permintaan maaf yang kecil saja mereka harus mempertahankan gengsi mereka daripada cintanya?

           Malam ini tak begitu sunyi. Ah, mungkin karna aku yang telah akrab dengan malam tak berbintang. Entah dengan tujuan apa aku menulis tentang ‘cinta’ diatas. Ya cinta. Yang mungkin akan menjadi judul utama dalam tulisan malam ini.

Comments

Popular posts from this blog

Dipersembahkan Untuk Para Pria yang Menyia-nyiakan Wanita

Taukah Kamu Rasanya? Tanpa ada semburat jingga yang menggantung di langit sore ini, aku tertemani oleh alunan musik yang berbunyi dari handphoneku. Entah tersenyum atau malah menangis ketika  Aku kembali teringat tentangmu. Teringat wajah pria yang tak pernah hilang dari ingatanku di setiap aktivitas yang aku lakukan. Pria yang masih kuceritkan sama dengan sosok ibu yang tak ingin gadis kecilnya disakiti. Pria yang belum sempat menyadari bahwa banyak wanita yang tulus mencintainya, wanita yang selalu saja tersia-siakan oleh laki-laki tak bertanggung jawab. Mendung yang tak berkesudahan memaksaku untuk menerawang jauh ke masalalu yang sejujurnya sama sekali tak ingin aku ingat kembali. Masalalu yang sangat membuat aku terlalu boros perasaan. Masalalu yang tiada hentinya membuat mataku selalu bengkak dipagi hari. Larik dan bait perlahan mengalun keluar dari mulutmu mengingatkan aku pada sosokmu dulu yang (katanya) mencintaiku. Taukah kamu perasaan wanita yang selalu tersia-sia...

Untukmu Wanita Penggalau dengan Sejuta Kata yang Tertuju Untukku

Terimkasih, karena telah membuat saat saat yang biasa menjadi istimewa, karena selalu mendorongku untuk maju, karena sudah mengatakan yang sejujurnya, karena sudah mendengarkanku, karena tidak menghalangiku ketika melakukan hal yang penting untuk hidupku. Sudah bersedia peduli, sudah selalu hadir, karna tidak bersikap menghakimi dan memperlakukanku seakan kamu lebih tau dibandingkan diriku sendiri. Terimakasih karna sudah menyayangiku dan menerimaku apa adanya. Karna sudah mau sabar dan memaafkan saat aku menyakitimu. Terimakasih juga karna kamu telah mau memaklumi masalaluku dan tidak menganggapnya sebagai celaan. Karna sudah menyediakan ruang untukku menyendiri, karna sudah mempercayaiku. Dan yang terpenting adalah terimakasih karna kamu telah menjadi dirimu sendiri. Sayang?  terkadang aku ingin meninggalkanmu, kadang aku ingin kamu pergi jauh dari hidupku. Tapi pada akhirnya hati ini selalu tertambat padamu. Sayang? hanya kamu yang bisa membuatku merasa sangat berharga, ha...

Lepaskanlah Aku yang Menyayangimu

Inilah Caraku Menangisku kali ini bukan lagi karna aku takut akan kehilanganmu. Tangisanku kali ini karna, aku ingin melepaskanmu. Sungguh demi apapun aku ingin mengikhlaskanmu. Bagaimanapun caranya. Bukan, bukan karna aku tak lagi mencintaimu, bukan pula karna aku tak ingin memilikimu. Namun perlu kau ketahui aku lakukan ini semua demi kau, aku dan semuanya. Demi kita semua. Bukan aku menjauh darimu, tapi aku harus memberi sedikit jarak untuk kau dan aku. Agar kita saling bahagia, bukan hanya kau ataupun hanya aku. Mungkin inilah caraku untuk menghargai persaanmu, perasaanya, dan perasaanku sendiri. Aku pernah menempati posisi yang kekasihmu tempati sekarang. Aku sangat mengerti bagaimana perasaan wanita yang tersembunyi. Wanitamu yang tak bersalah tak berhak menanggung semua penyakit yang kau bawa. Kau tak punyai hak untuk menyakiti wanitamu seperti yang kau lakukan dulu untukku. Tolong lepaskan aku sepenuhnya. Jangan kau beratkan aku dengan satu tali yang tak kau lepaskan. Bi...