Abjad-abjad tersusun yang belum
bias dikatakan rapi. Abjad yang selalu saja muncul di layar monitor. Abjad yang
selalu dapat mewakili perasaan duka dan bahagiaku. Malam ini, abjad ini akan
mewakili sebagian perasaanku. Perasaan yang entah bagaimana. Mungkin bisa disebut dengan sedih, bingung atau bimbang.
Tak dapat kupungkiri aku kini
seorang wanita remaja menuju dewasa yang masih saja seperti gadis kecil nan
manja. Wanita yang sudah tidak sering menangis untuk menangisi kebodohanya
‘orang kata’. Tapi, hal itulah yang mampu membuatku lebih dewasa. Cinta. Ya,
cinta dengan cinta aku bisa lebih mengenal bagaimana dan apa itu dewasa. Cinta
yang mengajarkanku arti kesabaran yang sepenuhnya. Cinta yang mengajarkanku apa
itu ikhlas. Ikhlas memberi ketika walau tak diberi. cinta yang membuatku sering
menangis, cinta yang membuatku sering merasa sedih. Cinta yang selalu saja
membuatku merindu. Cinta yang mengenalkanku pada dunia yang kejam.
”aku mencintaimu” adalah sebuah
kata yang sering kali orang kebanyakan ucapkan. Tapi, sesungguhnya cinta
sebenarnya tidak memerlukan kata itu. Cinta yang sesungguhnnya tidak akan
pernah menuntut pada pasangan agar setiap hari selalu mengucapkan kata itu.
Cinta adalah sebuah tindakan. Sebuah bukti. Bukan omongan belaka. Tindakan yang
mencerminkan bahwa kamu mencintainya, bukti bahwa kamu sungguh mencintainya.
Saling cinta artinya harus saling
mempercayai satu sama lain. Apalah artinya saling mencintai tapi tak saling
mempercayai. Sebuah hubungan yang sudah dibangun berpuluh-puluh tahunpun akan
hancur jika salah satu dari mereka tidak bisa menjaga kepercayaan yang telah
diberikan kepada sang pasangan. Apalagi hubungan yang bisa dibilang belum
halal? Sebaik-baiknya pasangan adalah mereka yang bias saling menjaga
kepercayaan yang telah diberikan.
Satu kata lagi yang bisa
menyebabkan sebuah hubungan tak dapat berlangsung lama adalah ‘gengsi’. Ya, itu
adalah hal yang banyak orang alami. Dimana orang tidak menyadari bahwa hal
tersebut bias saja dengan segera mengakhiri hubungan mereka. Kebanyakan orang
mempertahankan gengsinya daripada cintanya. Itu sudah jelas bahwa gensi lebih
besar daripada cinta mereka. Mau bilang harga diri? Memang kita dituntut untuk
menjaga harga diri, tapi untuk sebuah permintaan maaf yang kecil saja mereka
harus mempertahankan gengsi mereka daripada cintanya?
Malam ini tak begitu sunyi. Ah, mungkin karna aku yang telah
akrab dengan malam tak berbintang. Entah dengan tujuan apa aku menulis tentang
‘cinta’ diatas. Ya cinta. Yang mungkin akan menjadi judul utama dalam tulisan
malam ini.
Comments
Post a Comment