Skip to main content

Yang Selalu DIhati


Kata Sederhana Yang Tak Mampu Kucapkan Untukmu
Pikiranku masih teringat tentangmu. Mata hatiku menerawang begitu jauh. Sejauh kesalahan yang telah kaulakukan malam itu. Mataku masih menatap layar monitor laptop ketika waktu menunjukan pukul  02.10 dini hari. jari-jemariku masih sibuk menekan tombol keyboard satu persatu untuk menceritakan apa yang terjadi malam itu. Apa yang telah kulihat. Apa yang telah aku rasakan. Dan apa yang telah sebenarnya kuketahui dari diri kamu.
Sayang?  Kemana kamu saat aku memerlukan kamu beberapa jam yang lalu? Pesan singkat yang tak kau balas mempunyai arti yang sangat dalam sayang. Karna aku tau apa yang kamu lakukan dengan akun twittermu. Berkirim gambar dengan seorang perempuan yang sosoknya tak asing lagi bagiku. Gambar yang tak selayaknya aku tonton. Gambar yang sangat aku benci. Gambar yang seharusnya kau tolak. Gambar yang seharusnya tak kau pertontonkan. Gambar yang sangat membuat aku sakit hati.
Tangan yang tiba-tiba gemetar tak beraturan. Tubuh hangat berubah menjadi dingin sedingin mayat hidup. Pipi yang mendadak jadi sungai deras. Entahlah, aku tak tau apa yang aku rasakan. Entah jurus apa yang kamu berikan sehingga aku menjadi sesakit ini ketika aku tau kamu bergulat dengan gambar-gambar seperti itu bersama salah seorang temanmu.
Baru aku menyadari bahwa aku memang belum terlalu jauh mengenal sosok seorang laki-laki yang telah membuat aku berdarah-darah. Seorang laki-laki yang sangat aku kasihi. Seorang laki-laki yang namanya telah tercantum dalam setiap baris do’aku. Seorang laki-laki yang nampaknya hanya ingin melampiaskan rasa sakit terhadap sang mantan denganku.

Malam sunyi yang mendekap erat tubuhku dan hembusan angin yang membisikkan namamu ditelingaku, seakan membuat aku tak dapat lagi memaafkanmu. Sadarku akan kebodohanku ketika mulut tak dapat mengatakan kata putus untukmu. Sebuah kata yang layak kaudapatkan dari perbuatanmu.  Kata yang begitu sederhana, dan pula kata yang tak mampu aku ucapakan selama aku berpacaran denganmu.

Comments

Popular posts from this blog

Mas, Aku Rindu

Dimana, akan ku cari Aku menangis seorang diri Hatiku slalu ingin bertemu Untukmu aku bernyayi Untuk kakak tercinta Aku ingin bernyanyi Walau air mata Di pipiku kakak dengarkanlah Aku ingin berjumpa Walau hanya dalam Mimpi.. Lihatlah, hari berganti Namun tiada seindah dulu Datanglah, aku ingin bertemu Untukmu, aku bernyanyi Untuk kakak tercinta Aku ingin bernyanyi Walau air mata Di pipiku Kakak dengarkanlah Aku ingin berjumpa Walau hanya dalam Mimpi..                 Rasanya tak ada lagi rindu yang serindu ini. Rinduku padamu teramat dalam. Kugoreskan tinta hitam dalam kertas yang putih brsih ini, memang aku terlalu bodoh mengharapkan surat ini akan sampai padamu. Tapi, tak ada yang bisa kulakukan selain ini. Ingin sekali kusampaikan rasa rindu ini melalui lagu ini.         Kamu, seseorang yang selalu kukagumi setelah Bapak,aku merindumu. Aku s...

Seorang yang Benar Menganggapku Ada ( Teruntuk ; Mantan yang Belum Bisa Move On)

Tempat terindah untuk menikmati penjuru kota Ramai namun terasa sunyi, terang namun terasa gelap, bahagia namun terasa sedih, tertawa tapi menangis. Siang akan berganti malam, matahari segera  tergantikan bulan dan semi tergusur gugur. Siapa yang datang makan akan pergi. Siapa yang tertawa pada waktunya akan menangis. Semua yang ditakdirkan ada pada akhirnya akan kembali tiada. Di ruangan tiga kali tiga ini aku merasa penuh oleh wajahmu. aku sesak, sungguh amat sesak. Wajah seorang pria yang konon katanya telah menyuntikkan racun pada wanita sepertiku. Wanita yang selalu saja dibuat untuk memikirkan dirinya buaian racun ciptaan mahkluk Tuhan tak berperasaan. Lelaki itu tanpa kasian menutupi seluruh ruangan sehingga wanita yang katamu manis ini tak bisa bernapas lega. Disetiap sudut ruangan kamu berdiri dan memperhatikanku. Tak ada yang bisa aku lakukan. Tak ada yang bisa aku perbuat disini jika kau selalu memperhatikanku. Karna kenapa jawabannya karena maka aku ingin se...

Desember

9 hari telah kita lalui dibulan ini. Desember 2015. Akhir tahun ini adalah tahun ketiga kita menjalani masa bersama-sama. Masa dimana kita merasa sulit dan masa kita bahagia. Aku dan kamu yang berhasil menyatukan hati sejak itu. Ya, sejak Desember 2012 silam. Aku yang belum menjadi apa-apamu dan kamu yang tak pernah terpikir akan menjadi bagianku saat ini. Yah memang saat itu kita tidak memiliki status hubungan apapun meskipun kita telah sering bersama dalam kebersamaan yang besar. Bahkan kamu masih menyandang gelar kekasihnya. Tiga tahun yang lalu, saat kau bentak aku dengan nada tinggimu di sebuah hutan pinus dengan dataran tinggi lalu aku menitikan butiran bening. Tiga tahun lalu dimana ada kata senioritas diantara kita. Tiga tahun lalu adalah kita yang tak saling tau, bahkan saling mengenal pun tidak. Aku menyukai tiga tahun yang lalu itu, tahun dimana kamu mulai mendekat dengan caramu. Caramu yang emmm mungkin tak biasa. Tapi aku menyukainya. Betapa indah jalan yang kita...