Skip to main content

Awal September adalah janjimu


Kamu oh kamu. Kenapa kamu harus selalu mengingkari janji-janjimu? Tak cukupkah aku diam selama ini? Aku sudah hampir menghentikan langkahku untuk mengikutimu. Hey, kamu! Dengarkanlah aku, aku minta waktumu sebentar saja untuk mendengarkan curhatanku tentang dirimu. Aku sudah muak dengan semua ini. Dengan kepura-puraanku selama ini, aku harus berpura-pura tidak tau apa yang kamu lakukan, aku harus berpura-pura tidak melihat kesalahanmu, aku harus berpura untuk tidak mendengarkan mereka, harus berpura untuk selalu tersenyum di depanmu dan semua orang, dan harus selalu berpura lupa akan setiap janji-janjimu.
Aku sudah berusaha untuk melewati semua ini sebisaku. Mungkin orang-orang menganggapku sebagai wanita penggalau yang labil. Tapi, mereka tidak tau yang sebenarnya hatiku, mereka tidak pernah tau apa yang aku rasakan. Awal september, iya awal september adalah waktu yang kamu janjikan bukan? Lupa? Haruskah aku mengingatkanmu? Lalu, dengan cara apa aku harus mengingatkanmu? Siang tadi, aku menemukan hal terbaru lagi tentangmu, sesuatu yang sempat menyentak hatiku tanpa kasian, tidak dan bukan dari siapa-siapa. Kamu tak perlu mencari-cari orang yang memberi tauku, karna aku tau sendiri.
Ketika tiba waktunya nanti aku telah lelah akan sifat ketidak tegasanmu, sifat keegoisanmu, jangan salahkan aku bila aku memberi jarak diantara kita(lagi). Jarak yang sebenarnya bukan karna aku tak mencintaimu atau aku tidak peduli dengamu. Tapi justru sebaliknya, aku tak ingin kamu mendapatkan cemooh dari orang-orang di sekitarmu ataupun di sekelilingku. Kamu taukan mereka sangat tidak menyukaimu, karna kamu telah menyakitiku dan dia.
Kamu yang sekarang sedang berada jauh di sana, maafkan aku bila aku tak pernah bisa menjadi sempurna seperti yang kamu mau. Maaf, bila aku terlalu tak memperhatikanmu, maaf bila aku selalu menyakitimu dengan kata-kataku yang terkadang tak terkontrol. Sekali lagi maafkan aku.


Comments

Popular posts from this blog

Dipersembahkan Untuk Para Pria yang Menyia-nyiakan Wanita

Taukah Kamu Rasanya? Tanpa ada semburat jingga yang menggantung di langit sore ini, aku tertemani oleh alunan musik yang berbunyi dari handphoneku. Entah tersenyum atau malah menangis ketika  Aku kembali teringat tentangmu. Teringat wajah pria yang tak pernah hilang dari ingatanku di setiap aktivitas yang aku lakukan. Pria yang masih kuceritkan sama dengan sosok ibu yang tak ingin gadis kecilnya disakiti. Pria yang belum sempat menyadari bahwa banyak wanita yang tulus mencintainya, wanita yang selalu saja tersia-siakan oleh laki-laki tak bertanggung jawab. Mendung yang tak berkesudahan memaksaku untuk menerawang jauh ke masalalu yang sejujurnya sama sekali tak ingin aku ingat kembali. Masalalu yang sangat membuat aku terlalu boros perasaan. Masalalu yang tiada hentinya membuat mataku selalu bengkak dipagi hari. Larik dan bait perlahan mengalun keluar dari mulutmu mengingatkan aku pada sosokmu dulu yang (katanya) mencintaiku. Taukah kamu perasaan wanita yang selalu tersia-sia...

Untukmu Wanita Penggalau dengan Sejuta Kata yang Tertuju Untukku

Terimkasih, karena telah membuat saat saat yang biasa menjadi istimewa, karena selalu mendorongku untuk maju, karena sudah mengatakan yang sejujurnya, karena sudah mendengarkanku, karena tidak menghalangiku ketika melakukan hal yang penting untuk hidupku. Sudah bersedia peduli, sudah selalu hadir, karna tidak bersikap menghakimi dan memperlakukanku seakan kamu lebih tau dibandingkan diriku sendiri. Terimakasih karna sudah menyayangiku dan menerimaku apa adanya. Karna sudah mau sabar dan memaafkan saat aku menyakitimu. Terimakasih juga karna kamu telah mau memaklumi masalaluku dan tidak menganggapnya sebagai celaan. Karna sudah menyediakan ruang untukku menyendiri, karna sudah mempercayaiku. Dan yang terpenting adalah terimakasih karna kamu telah menjadi dirimu sendiri. Sayang?  terkadang aku ingin meninggalkanmu, kadang aku ingin kamu pergi jauh dari hidupku. Tapi pada akhirnya hati ini selalu tertambat padamu. Sayang? hanya kamu yang bisa membuatku merasa sangat berharga, ha...

Lepaskanlah Aku yang Menyayangimu

Inilah Caraku Menangisku kali ini bukan lagi karna aku takut akan kehilanganmu. Tangisanku kali ini karna, aku ingin melepaskanmu. Sungguh demi apapun aku ingin mengikhlaskanmu. Bagaimanapun caranya. Bukan, bukan karna aku tak lagi mencintaimu, bukan pula karna aku tak ingin memilikimu. Namun perlu kau ketahui aku lakukan ini semua demi kau, aku dan semuanya. Demi kita semua. Bukan aku menjauh darimu, tapi aku harus memberi sedikit jarak untuk kau dan aku. Agar kita saling bahagia, bukan hanya kau ataupun hanya aku. Mungkin inilah caraku untuk menghargai persaanmu, perasaanya, dan perasaanku sendiri. Aku pernah menempati posisi yang kekasihmu tempati sekarang. Aku sangat mengerti bagaimana perasaan wanita yang tersembunyi. Wanitamu yang tak bersalah tak berhak menanggung semua penyakit yang kau bawa. Kau tak punyai hak untuk menyakiti wanitamu seperti yang kau lakukan dulu untukku. Tolong lepaskan aku sepenuhnya. Jangan kau beratkan aku dengan satu tali yang tak kau lepaskan. Bi...