Skip to main content

Cinta Sempurna Untukmu




Hay sayang. Ini adalah awal perbincangan kita sejak hari itu. sejak saat terakhir kali kita bertemu dan bercengkrama bersama. Saat pertama dan mungkin yang terakhir kali kamu membawaku pergi yang menurutku hingga larut malam. Walaupun kita tak bercakap sedikitpun, namun aku yakin kita selalu ada pembicaraan dalam diam kita. Aku yang kini bukan lagi bagian dari dirimu dan mungkin dari dulu memang bukan bagian dari dalam dirimu masih menunggu suatu saat yang sempat kau janji untukku. Suatu saat yang katamu akan datang. Atau mungkin sudah kau janjikan untuk semua wanita-wanita itu? oh ya itu mungkin saja terjadi. Dan aku sudah mengantisipasi hal tersebut.
Kau dan aku telah cukup lama berpisah. Berpisah untuk kesendirian kita. Masing-masing dari kita telah mendapatkan kebebasan, kebebasan yang selama ini kita nantikan dan kita impikan bersama. Kini kita telah bebas untuk terbang mencari cinta yang lain. Aku disini hanya bisa berdo’a. Semoga kamu bisa temukan cinta yang baru. Cinta yang lebih baik dari cintaku,cinta yang hanya untukmu, cinta yang lebih besar dari cintaku, dan cinta yang lebih tulus dia berikan untukmu. Cinta yang bisa menjaga jiwa dan ragamu. Cinta yang bisa menyenangkan dan memuaskan lahir dan batinmu. Dan tentunya cinta yang begitu sempurna untukmu, tidak seperti cintaku. Cinta yang tak mungkin sempurna kuberikan untukmu.
Aku hanya berharap jika kamu telah menemukan cinta yang baru, cinta yang kau anggap sempurna, kamu tak akan pernah melupakan kenangan kita bersama. Kenangan indah yang telah kau lukiskan bersamaku. Kisah-kisah cinta yang telah kita jalani hampir satu tahun.
Mungkin saat ini kamu masih belum bisa melupakanku. Tapi aku yakin dengan berjalannya waktu seperti yang kamu bilang, kamu pasti bisa untuk melupakanku, melupakan rasa sakitmu padaku karna tingkahku yang ku akui memang menyakitimu. Melupakan kenangan pahit tentang kita yang telah kita alami semasa kita menjalani tali asmara. Dan kau menemukan penggantiku. Perlu sedikit kau ketahui, bahwa itulah caraku untuk membuatku, kau dan dirinya lebih baik, bukan membuat keadaan yang buruk. Mengertilah.
Jika aku pergi terlebih dahulu dari kamu untuk selamanya, dan kau datang bersama pasangan barumu, penggantiku yang kau anggap memiliki cinta yang begitu sempurna untukmu. Aku akan tersenyum dan bahagia, karena kamu telah menemukan cinta sejatimu. Cinta yang selama ini kamu cari untuk mendampingi hidup dan matimu. Menjaga hatimu, menjaga jiwa serta ragamu. Cinta yang kelak akan melengkapi tulang rusukmu. Cinta yang selama ini kau cari.

Untuk yang paling terpenting, kamu akan tetap menyimpan memori asmara dalam hati dan fikiranmu. Dan aku berharap pasangan barumu akan mengerti dan tidak akan pernah marah ketika mengetahui kamu masih mengingat kenangan kita. Karna aku pun tak pernah menyuruhmu untuk melupakan memori masalalumu. Sampaikan salamku untuknya. Salam sayang dan salam bahagia dariku.

Comments

Popular posts from this blog

Dipersembahkan Untuk Para Pria yang Menyia-nyiakan Wanita

Taukah Kamu Rasanya? Tanpa ada semburat jingga yang menggantung di langit sore ini, aku tertemani oleh alunan musik yang berbunyi dari handphoneku. Entah tersenyum atau malah menangis ketika  Aku kembali teringat tentangmu. Teringat wajah pria yang tak pernah hilang dari ingatanku di setiap aktivitas yang aku lakukan. Pria yang masih kuceritkan sama dengan sosok ibu yang tak ingin gadis kecilnya disakiti. Pria yang belum sempat menyadari bahwa banyak wanita yang tulus mencintainya, wanita yang selalu saja tersia-siakan oleh laki-laki tak bertanggung jawab. Mendung yang tak berkesudahan memaksaku untuk menerawang jauh ke masalalu yang sejujurnya sama sekali tak ingin aku ingat kembali. Masalalu yang sangat membuat aku terlalu boros perasaan. Masalalu yang tiada hentinya membuat mataku selalu bengkak dipagi hari. Larik dan bait perlahan mengalun keluar dari mulutmu mengingatkan aku pada sosokmu dulu yang (katanya) mencintaiku. Taukah kamu perasaan wanita yang selalu tersia-sia...

Untukmu Wanita Penggalau dengan Sejuta Kata yang Tertuju Untukku

Terimkasih, karena telah membuat saat saat yang biasa menjadi istimewa, karena selalu mendorongku untuk maju, karena sudah mengatakan yang sejujurnya, karena sudah mendengarkanku, karena tidak menghalangiku ketika melakukan hal yang penting untuk hidupku. Sudah bersedia peduli, sudah selalu hadir, karna tidak bersikap menghakimi dan memperlakukanku seakan kamu lebih tau dibandingkan diriku sendiri. Terimakasih karna sudah menyayangiku dan menerimaku apa adanya. Karna sudah mau sabar dan memaafkan saat aku menyakitimu. Terimakasih juga karna kamu telah mau memaklumi masalaluku dan tidak menganggapnya sebagai celaan. Karna sudah menyediakan ruang untukku menyendiri, karna sudah mempercayaiku. Dan yang terpenting adalah terimakasih karna kamu telah menjadi dirimu sendiri. Sayang?  terkadang aku ingin meninggalkanmu, kadang aku ingin kamu pergi jauh dari hidupku. Tapi pada akhirnya hati ini selalu tertambat padamu. Sayang? hanya kamu yang bisa membuatku merasa sangat berharga, ha...

Lepaskanlah Aku yang Menyayangimu

Inilah Caraku Menangisku kali ini bukan lagi karna aku takut akan kehilanganmu. Tangisanku kali ini karna, aku ingin melepaskanmu. Sungguh demi apapun aku ingin mengikhlaskanmu. Bagaimanapun caranya. Bukan, bukan karna aku tak lagi mencintaimu, bukan pula karna aku tak ingin memilikimu. Namun perlu kau ketahui aku lakukan ini semua demi kau, aku dan semuanya. Demi kita semua. Bukan aku menjauh darimu, tapi aku harus memberi sedikit jarak untuk kau dan aku. Agar kita saling bahagia, bukan hanya kau ataupun hanya aku. Mungkin inilah caraku untuk menghargai persaanmu, perasaanya, dan perasaanku sendiri. Aku pernah menempati posisi yang kekasihmu tempati sekarang. Aku sangat mengerti bagaimana perasaan wanita yang tersembunyi. Wanitamu yang tak bersalah tak berhak menanggung semua penyakit yang kau bawa. Kau tak punyai hak untuk menyakiti wanitamu seperti yang kau lakukan dulu untukku. Tolong lepaskan aku sepenuhnya. Jangan kau beratkan aku dengan satu tali yang tak kau lepaskan. Bi...