Skip to main content

Saat Hati tak Sejalan dengan Pikiran


Selamat malam wahai kekasihku, apakabarmu? Baik-baik saja bukan? Aku berharap kamu selalu baik-baik saja disana. Disini, aku sama sepertimu baik-baik saja. Hanya saja, hatiku sedikit cidera saat kamu terlihat mesra bersama dengan sahabat dekatmu (katamu). Siang ini, aku melihatmu dengannya sayang. dan kamu pasti salah menebak aku tau dari orang lain. Kali ini, aku benar-benar melihatnya dengan mataku sendiri. Oh Tuhan, aku tak menyangka bisa melihatnya secara langsung. Kamu tenang saja sayang, aku akan selalu menghormati orang yang katamu adalah sahabatmu itu, seperti kamu menghormatinya.
Mata ini masih bisa melihat dengan jelas tawamu, telingaku masih mampu mendengar dengan seksama setiap candaanmu. Bagaimana mungkin mulutku tetap terbungkam ketika hati ingin menjerit. Kaki  terasa tak bertulang saat jiwa ini ingin mengejarmu. Sungguh, aku tak paham keadaan ini. Aku sangat menyesal telah mengabaikan kata demi kata yang telah teman-temanku ucapkan tentangmu. Ternyata aku telah salah membiarkan kepercayaanku seutuhnya membungkus kebohonganmu.
Aku tau kamu tau apa yang kumaksud dalam setiap rentetan abjad yang telah kutata rapi sebelum kukirim keponselmu. Hanya saja kamu tak ingin berdebat denganku karna kamu tak ingin mengakuinya secara jujur atas apa yang telah kamu lakukan. Atau mungkin kamu hanya malas untuk bercerita denganku? Ya, itu mungkin saja karna kamu takut aku mengetahui hal tersebut.
Lelah, aku akui sering mengatakanya untuk segala hal. Tapi untuk hal yang mengenai tentangmu lelahku menjadi tak berarti lagi. Lelahku sudah menjadi hal biasa dan sangat wajar. Kamu tau alasanya? Karna aku telah terlalu lelah denganmu. Dengan semua alasan tak bermutu yang acap kali kaukatakan untuk menutupi kebusukanmu.
Ada saat dimana hati tak selalu sejalan dengan cara berpikirku, pikiranku menghentikan setiap langkah kecilku untuk mengikuti langkahmu yang terlalu cepat dan hati yang harus selalu ingin memaafkanmu. Dalam hati kecil terus menekan harapan bahwa aku harus memiliki hati yang luas untuk meletakkan setiap permintaan maafmu.


Comments

Popular posts from this blog

Dipersembahkan Untuk Para Pria yang Menyia-nyiakan Wanita

Taukah Kamu Rasanya? Tanpa ada semburat jingga yang menggantung di langit sore ini, aku tertemani oleh alunan musik yang berbunyi dari handphoneku. Entah tersenyum atau malah menangis ketika  Aku kembali teringat tentangmu. Teringat wajah pria yang tak pernah hilang dari ingatanku di setiap aktivitas yang aku lakukan. Pria yang masih kuceritkan sama dengan sosok ibu yang tak ingin gadis kecilnya disakiti. Pria yang belum sempat menyadari bahwa banyak wanita yang tulus mencintainya, wanita yang selalu saja tersia-siakan oleh laki-laki tak bertanggung jawab. Mendung yang tak berkesudahan memaksaku untuk menerawang jauh ke masalalu yang sejujurnya sama sekali tak ingin aku ingat kembali. Masalalu yang sangat membuat aku terlalu boros perasaan. Masalalu yang tiada hentinya membuat mataku selalu bengkak dipagi hari. Larik dan bait perlahan mengalun keluar dari mulutmu mengingatkan aku pada sosokmu dulu yang (katanya) mencintaiku. Taukah kamu perasaan wanita yang selalu tersia-sia...

Untukmu Wanita Penggalau dengan Sejuta Kata yang Tertuju Untukku

Terimkasih, karena telah membuat saat saat yang biasa menjadi istimewa, karena selalu mendorongku untuk maju, karena sudah mengatakan yang sejujurnya, karena sudah mendengarkanku, karena tidak menghalangiku ketika melakukan hal yang penting untuk hidupku. Sudah bersedia peduli, sudah selalu hadir, karna tidak bersikap menghakimi dan memperlakukanku seakan kamu lebih tau dibandingkan diriku sendiri. Terimakasih karna sudah menyayangiku dan menerimaku apa adanya. Karna sudah mau sabar dan memaafkan saat aku menyakitimu. Terimakasih juga karna kamu telah mau memaklumi masalaluku dan tidak menganggapnya sebagai celaan. Karna sudah menyediakan ruang untukku menyendiri, karna sudah mempercayaiku. Dan yang terpenting adalah terimakasih karna kamu telah menjadi dirimu sendiri. Sayang?  terkadang aku ingin meninggalkanmu, kadang aku ingin kamu pergi jauh dari hidupku. Tapi pada akhirnya hati ini selalu tertambat padamu. Sayang? hanya kamu yang bisa membuatku merasa sangat berharga, ha...

Lepaskanlah Aku yang Menyayangimu

Inilah Caraku Menangisku kali ini bukan lagi karna aku takut akan kehilanganmu. Tangisanku kali ini karna, aku ingin melepaskanmu. Sungguh demi apapun aku ingin mengikhlaskanmu. Bagaimanapun caranya. Bukan, bukan karna aku tak lagi mencintaimu, bukan pula karna aku tak ingin memilikimu. Namun perlu kau ketahui aku lakukan ini semua demi kau, aku dan semuanya. Demi kita semua. Bukan aku menjauh darimu, tapi aku harus memberi sedikit jarak untuk kau dan aku. Agar kita saling bahagia, bukan hanya kau ataupun hanya aku. Mungkin inilah caraku untuk menghargai persaanmu, perasaanya, dan perasaanku sendiri. Aku pernah menempati posisi yang kekasihmu tempati sekarang. Aku sangat mengerti bagaimana perasaan wanita yang tersembunyi. Wanitamu yang tak bersalah tak berhak menanggung semua penyakit yang kau bawa. Kau tak punyai hak untuk menyakiti wanitamu seperti yang kau lakukan dulu untukku. Tolong lepaskan aku sepenuhnya. Jangan kau beratkan aku dengan satu tali yang tak kau lepaskan. Bi...