Skip to main content

Wanita Pengagummu


hay kamu yang disana. Kemarilah sebentar untukku, untuk wanita yang mengagumimu, wanita yang tak pernah kau lihat sama sekali. Tengoklah aku wahai tuanku, aku ada disini untukmu, iya, aku yakin hanya untukmu. Aku hanya ingin kamu datang dan menjenguk hatiku yang telah terluka parah olehmu, aku ingin kamu mengobatinya tuan, hanya itu. Hati ini mungkin akan segera mati bila tak segera kau tolong. Tolonglah aku, aku memohon kepadamu Tuan, jangan kaubiarkan hati ini mati terlalu cepat.
Aku tak mengerti apa alasan perasaan itu bersemayam dalam hatiku, bahkan aku tak tau sejak kapan perasaan itu muncul. Rasa sakit yang muncul ketika aku melihatmu bersama dia, puteri cantikmu. Tuan, apakah kamu tau hancurnya hati ini saat melihatmu bersamanya? Kamu tidak akan pernah tau dan bahkan mungkin tak mau tau. Namun, apakah kamu tau apa yang membuatku lebih merasakan sakit hati? Aku lebih sakit dan tidak rela bila kamu tersakiti olehnya.
Sangat sulit untukku mengerti jalan pikiranmu, entah dengan alasan apa kamu masih mempertahankanya setelah semua yang dia lakukan padamu, kebohongan yang tak pernah berhenti, selalu saja kamu berpura untuk tidak mengerti. Terkadang aku ingin sekali mencaci puteri cantikmu untukmu. Mencacinya agar tak menyia-nyiakanmu lagi, karna kamu terlalu baik untuk disia-siakan. Tapi, apa dayaku? Siapa aku untukmu? Ternyata aku bukan siapa-siapa untukmu!
Yang aku tau, aku hanyalah wanita yang kau anggap sebagai teman biasa. Tak lebih dari itu. teman yang selalu setia mendengarkan curhatanmu tentang puteri cantikmu tanpa memperdulikan goresan luka tanpa perasaan itu. wanita yang selalu berusaha memberi solusi terbaik ketika puteri cantikmu merajuk seperti anak kecil. Rasanya ingin sekali aku berbicara padamu tentang perasaanku yang sesungguhnya, namun semua itu hanya sebatas angan-angan diawan yang sulit untuk terwujudkan.

Tuan, aku takut lelah untuk memberimu solusi terbaik dan bahkan hanya untuk mendengarkanmu bercerita tentangnya jika suatu saat nanti dia merengek lagi. Aku takut lelah akan semua ini tuan. Tak bisakah kamu mengerti bahwa dia telah menyakitimu. Tak bisakah kamu lihat aku yang selalu ada untukmu, selalu bersedia mendengarkan cerita-ceritamu. Aku ingin kau hargai tuan. Mungkin itu hanyalah mimpi yang terlalu besar karna aku hanyalah bayangan yang selalu dibelakangmu jika cahayamu telah datang, dan didepanmu ketika cahayamu kembali pergi meninggalkanmu.

Comments

Popular posts from this blog

Dipersembahkan Untuk Para Pria yang Menyia-nyiakan Wanita

Taukah Kamu Rasanya? Tanpa ada semburat jingga yang menggantung di langit sore ini, aku tertemani oleh alunan musik yang berbunyi dari handphoneku. Entah tersenyum atau malah menangis ketika  Aku kembali teringat tentangmu. Teringat wajah pria yang tak pernah hilang dari ingatanku di setiap aktivitas yang aku lakukan. Pria yang masih kuceritkan sama dengan sosok ibu yang tak ingin gadis kecilnya disakiti. Pria yang belum sempat menyadari bahwa banyak wanita yang tulus mencintainya, wanita yang selalu saja tersia-siakan oleh laki-laki tak bertanggung jawab. Mendung yang tak berkesudahan memaksaku untuk menerawang jauh ke masalalu yang sejujurnya sama sekali tak ingin aku ingat kembali. Masalalu yang sangat membuat aku terlalu boros perasaan. Masalalu yang tiada hentinya membuat mataku selalu bengkak dipagi hari. Larik dan bait perlahan mengalun keluar dari mulutmu mengingatkan aku pada sosokmu dulu yang (katanya) mencintaiku. Taukah kamu perasaan wanita yang selalu tersia-sia...

Untukmu Wanita Penggalau dengan Sejuta Kata yang Tertuju Untukku

Terimkasih, karena telah membuat saat saat yang biasa menjadi istimewa, karena selalu mendorongku untuk maju, karena sudah mengatakan yang sejujurnya, karena sudah mendengarkanku, karena tidak menghalangiku ketika melakukan hal yang penting untuk hidupku. Sudah bersedia peduli, sudah selalu hadir, karna tidak bersikap menghakimi dan memperlakukanku seakan kamu lebih tau dibandingkan diriku sendiri. Terimakasih karna sudah menyayangiku dan menerimaku apa adanya. Karna sudah mau sabar dan memaafkan saat aku menyakitimu. Terimakasih juga karna kamu telah mau memaklumi masalaluku dan tidak menganggapnya sebagai celaan. Karna sudah menyediakan ruang untukku menyendiri, karna sudah mempercayaiku. Dan yang terpenting adalah terimakasih karna kamu telah menjadi dirimu sendiri. Sayang?  terkadang aku ingin meninggalkanmu, kadang aku ingin kamu pergi jauh dari hidupku. Tapi pada akhirnya hati ini selalu tertambat padamu. Sayang? hanya kamu yang bisa membuatku merasa sangat berharga, ha...

Lepaskanlah Aku yang Menyayangimu

Inilah Caraku Menangisku kali ini bukan lagi karna aku takut akan kehilanganmu. Tangisanku kali ini karna, aku ingin melepaskanmu. Sungguh demi apapun aku ingin mengikhlaskanmu. Bagaimanapun caranya. Bukan, bukan karna aku tak lagi mencintaimu, bukan pula karna aku tak ingin memilikimu. Namun perlu kau ketahui aku lakukan ini semua demi kau, aku dan semuanya. Demi kita semua. Bukan aku menjauh darimu, tapi aku harus memberi sedikit jarak untuk kau dan aku. Agar kita saling bahagia, bukan hanya kau ataupun hanya aku. Mungkin inilah caraku untuk menghargai persaanmu, perasaanya, dan perasaanku sendiri. Aku pernah menempati posisi yang kekasihmu tempati sekarang. Aku sangat mengerti bagaimana perasaan wanita yang tersembunyi. Wanitamu yang tak bersalah tak berhak menanggung semua penyakit yang kau bawa. Kau tak punyai hak untuk menyakiti wanitamu seperti yang kau lakukan dulu untukku. Tolong lepaskan aku sepenuhnya. Jangan kau beratkan aku dengan satu tali yang tak kau lepaskan. Bi...